NAMA : WIDI AHLAN PRASOJO
NPM : 17111379
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
NPM : 17111379
KELAS 4 KA 43
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat
telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau
pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan
multimedia.Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam
sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik,
sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung,
atau komunikasi interaktif.
Contoh Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang
sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi
tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan
telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor,
sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-bentuk yang terdapat dalam sistem telematika
yaitu E-Government, E-Learning, E-Commerce, dan lain sebagainya. Salah satu
bentuk telematika yang akan dibahas adalah bentuk E-Learning.
E-Learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia
pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan
modus belajar jarah jauh (distance learning) denganmemanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau media internet berbasis web atau situs. E-Learningmemungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal
maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah
diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait
(pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). E-Learning bisa juga dilakukan secara informal
dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing
list, e-newsletteratau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu
pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Peranan web kampus atau sekolah termasuk cukup
sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan
non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah
mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh
siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan
beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses
perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang
dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang
menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di
dunia internet.
Sebagai contoh bentuk E-learning adalah
v-class maupun studentsite yang ada di universitas gunadarma. Dimana mahasiswa
dapat mengerjakan secara langsung tugas yang diberikan lewat media online
pada v-class. dan mahasiswa yang juga dapat mengakses jadwal, nilai dan mengirim
tugas secara online pada studentsite.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi,
antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan
situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web,
telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global
Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G,
dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan
udara, serta teleconference.
Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Dari E-Learning :
Dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang konvensional/
tradisional, e-learning memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1. E-learning dapat mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (dalam kasus
tertentu).
2. Elearning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/
materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi
dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan
kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran.
4. Kehadiran guru tidak mutlak
diperlukan
5. Guru akan lebih mudah :
· Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuan yang mutakhir.
· Mengembangkan diri atau melakukan penelitian
guna meningkatkan wawasannya.
· Mengontrol kegiatan belajar peserta
didik.
Namun disamping itu e-learning juga mempunyai
beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan baik bagi guru
ataupun peserta didiknya, diantaranya :
1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di
daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning
ini.
2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar
yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan jumlah komputer
yang di miliki oleh sekolah akan
menghambat pelaksanaan e-learning.
4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini
sulit untuk diterapkan.
referensi :
- http://elearning.gunadarma.ac.id
http://sarinahfitriah.blogspot.co.id/2014/01/tugas-1-pengantar-telematika-softskill.html
No comments:
Post a Comment